Bagaimana maya membantu jiwa digambarkan oleh kitab kitab Siddhanta sebagai berikut :
“Maya, menurut karma dari masing-masing jiwa, akan menjadi tubuh, alam materi dll. Sampai jiwa mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan Anugrah Tuhan, maya membantu jiwa seperti lampu yang memberi terang kepada manusia mengarungi kegelapan hingga matahari kesadarannya terbit”
Saat Anugrah Tuhan tercapai, kegelapan /anava akan lenyap sama sekali. Hingga saat itu, “lampu” maya membantu jiwa untuk tidak menderita dalam kegelapan anava.
Jiwa mengambil tubuh tertentu hanya karena karma. Apapun bentuk tubuh, pada karma yang semakin menipis dan habis maka jiwa pada akhirnya akan mencapai pembebasan. Oleh karena itu, jumlah kelahiran bergantung pada karma sang jiwa. Jiwa yang memiliki sedikit karma bisa mencapai pembebasan bahkan dalam satu atau dua kelahiran. Tapi jika karma tidak habis – habis bahkan setelah mengalami kelahiran jutaan kali jiwa – jiwa akan tetap mengalami kelahiran kembali.
Seorang siswa di Kelas 3 dapat naik ke Kelas 5 dengan terlebih dulu naik ke Kelas 4, ada juga yang terjadi secara langsung dari 3 ke 5. Dia juga bisa turun kelas, semuanya bergantung pada kecerdasannya. Demikian pula, jiwa yang lahir sebagai tanaman bisa mendapatkan kelahiran Deva, dan seorang Deva mungkin dapat terlahir sebagai seekor anjing atau rubah. Semua tergantung pada perbuatan baik-buruk.
Tanpa tubuh, jiwa tidak bisa eksis. Dan tidak ada tubuh tanpa karma. Bahwa jiwa mendapatkan tubuh yang sesuai dengan karma-karmanya. Karena itu, tidak ada tubuh (bagi setiap jiwa) tanpa karma.
Mungkin aja ada yang bertanya , Jika demikian, jiwa dari kondisinya yang halus, saat akan menempati tubuhnya yang pertama kali, tergantung seperti apa yang tubuhnya , Itu juga tergantung pada Karmas-nya! Bila jiwa berada dalam kondisi halus karena di dalam jiwa juga ada badan halus, anava (kegelapan) yang menguasainya akan merubah keinginan di dalamnya. Keinginan itu menjadi karma dan, sebagai akibatnya, jiwa memperoleh tubuh pada kelahiran pertamanya.
Oleh karena itu, untuk mengatakan bahwa karma hanya diperoleh di tingkat manusia dan bukan kelahiran kelahiran yang lain tidaklah tepat.