*Empat Kepribadian Manusia ( Sanguine, Melankolik,Kholerik,Phlegmatik) dan Analisanya dengan Kartu Tarot*
Halo sahabat semuanya. Semoga selalu dalam lindungan semesta raya.
Kali ini saya akan mencoba memaknai beberapa teori tentang empat kumpulan kepribadian manusia, yang dapat dipersepsikan melalui media tarot.
Media Tarot sendiri juga memiliki empat karakter dalam memahami kebersadaran manusia. Di mana itu dapat disimak di kartu tarot minor arcana. Pada pembahasan tarot yang lalu, dapat disimak bahwa tarot minot arcana (yang terdiri dari empat bagian), memiliki hubungan terhadap konsep yang dikembangkan oleh C.Jung yaitu tentang kesadaran intuisi (wands), perasaan (cups), kesadaran berpikir menentukan keputusan (swords), dan tentang materi keduniawian (pentacles).
Dan secara lebih meluas, maka ada juga suatu kedekatan atas pemaknaan dari kepribadian manusia, ketika dihubungkan dengan kartu minor arcana itu. Empat kepribadian tersebut adalah kepribadian Sanguine, Melankolik, Kholerik, Phlegmatik, yang berasal dari ilmuan Yunani kuno Hippokrates. Ini didapatkan olehnya dengan memahami konsep temperamen manusia sesuai dengan hormon yang dikandung oleh seseorang itu.
Sekiranya masih relevan untuk memahami berbagai konsepsi dari temperamen manusia, berdasarkan penggolongan oleh Beliau Hippokrates. Namun dikatakan tidak seluruhnya dalam suatu kepribadian manusia akan sama sebagaimana menjadi satu kepribadian saja. Ada persentase -persentase tertentu yang terhubung dengan dua atau lebih kepribadian. Akan tetapi kecendrungan untuk menjadi lebih banyak untuk menjadi satu kepribadian, adalah kepribadian utama dari seseorang itu.
Dapat disimak konsep empat kepribadian itu adalah :
– Sanguinis adalah tipe pribadi yang mudah bergaul, suka bersenang-senang, ekstrovert, aktif, optimis, impulsif, pelupa, kompetitif, kurang tertata, seperti karakter berelemen api. Maka dapat disimpulkan ia memiliki kecendrungan berkarakter wands dalam pemaknaan tarot. Wands sendiri dalam minor arcana, merupakan kartu berkaraktet api, yang cenderung bijak, dan berintuisi baik, senang dalam pergaulan, dan cendrung nyaman dalam perbincangan.
– Melankolis adalah tipe kepribadian yang memiliki ruang “rasa” yang lebih banyak. Membuat ia sangat detail, teratur, logis, introvert, taat aturan, terkadang cemas dalam lingkungan baru, dan sangat memandang kualitas. Dikatakan melankolis bertipe air, yang artinya cenderung terbawa emosi. Maka dalam minor arcana tarot, dapat disimpulkan sesuai dengan karakter Cups yaitu air. Pada minor arcana cups menggambarkan bagaimana karaktet manusia yang tergerak sesuai dengan emosinya. Cenderung melihat ke dalam dan “merasakan” lebih banyak.
-Kholerik adalah tipe kepribadian yang memiliki kecerdasan, logis, analitis, tidak suka basa-basi, tidak terlalu ramah, ekstrovert, mandiri, kreatif, cenderung keras kepala, lebih suka bekerja sendiri, yang dikatakan berelemen udara. Dalam minor arcana tarot, maka kepribadian ini cenderung sesuai dengan pemaknaan kartu Swords. Swords atau pedang , memang menggambarkan suatu tipe udara yang sangat dekat dengan konsep proses pengambilan keputusan. Pribadi yang tidak suka berbasa-basi, dan tidak juga ramah, tapi kreatif. Swords sendiri menggambarkan bagaimana kondisi tertentu dari suatu permasalahan seseorang, jika dibandingkan dengan bagaimana ia mengambil suatu tindakan atas sesuatu hal. Dengan itu maka “keras hati” seseorang terlihat, sekaligus kecerdasannya.
-Pleghmatis : adalah kepribadian terakhir yang dikatakan berelemenkan tanah. Di mana ada kecendrungan pembawaannya kalem tenang, cenderung menghindari konflik, juga senang beramal, menjadi penengah dalam konflik. Dalam pemaknaan tarot minor arcana, maka dapat disandingkan dengan pentacles. Dikatakan pentacles adalah kartu materi, dalam hal ini tenang dan kalem serta senang beramal, adalah konsepsi dari kepribadian plegmatis. Mereka yang merangkul dan tenang serta stabil dalam kehidupan, memang memiliki kecendrungan atas pribadi dari plegmatis ini.
Maka sesuai dengan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa ada kedekatan suatu konsep empat kepribadian itu dengan pemaknaan minor arcana. Di mana minor arcana Wands adalah konsepsi Sanguine, minor Arcana Cups adalah konsepsi Melankolis, Minor Arcana Swords adalah Kholeris, dan Minor Arcana Pentacles adalah Phlegmatis. Hal ini tidak mutlak adanya, karena dalam suatu sebaran tarot akan menggambarkan berbagai hal yang menjadikan kombinasi dari keempat itu. Sesuai juga dengan makna tersendiri dari setiap kartu. Dan dapat diperlebar untuk menyentuh Mayor Arcana pula, yang bisa menjadi pembahasan kelak.
Sekilas Tentang Mayor Arcana
Pemaknaan Mayor Arcana The Devil.
Ada berbagai konsepsi dalam memaknai the devil card, namun semua mengarah pada sesuatu yang sangat tidak baik. Kecendrungan untuk masuk dalam dunia kejahatan, atau ada sesuatu dari diri atau dari orang lain, yang mengarah pada tindakan tanpa kesusilaan. Ambisi atas sesuatunya juga mengarah pada pemaknaan kartu ini. Sehingga mengabaikan bahasa norma dan kesusilaan tertentu, dalam realitanya.
Pada sisi lain, devil card juga bisa melambangkan ada energi nirsupra yang kurang baik yang melingkupi orang tersebut, entah berasal dari dirinya sendiri atau orang lain. Secara psikologis juga memengaruhi dari kepribadian orang tersebut. Ini adalah pralambang ketika the devil card keluar tegak,tidak terbalik.
Kalau dalam posisi terbalik, maka semoga apa yang menjadi hal tidak baik seperti di atas, telah bergerak menyirna dalam kondisi perbaikan.
Semoga bermanfaat
Rahayu
Guswar Kalvatar..
Untuk pembacaan WA 081999012570
*Sekilas tentang Perjalanan Jiwa Lewat Tarot Reading*
Salam kebersadaran..
Semoga semesta selalu memberikan pencerahanNya..
Yuk sharing lagi tentang tarot. Tarot dikatakan adalah sarana kontemplasi. Yaitu sarana mencari kebersadaran atas diri. Baik “Sang Diri” yang berada pada diri kita sendiri, atau penyadaran atas “Sang Diri” di sisi orang lainnya. Tarot merupakan kumpulan bahasa simbol, yang terhubung kepada alam bawah sadar kita. Sebagai mahluk yang membawa kecerdasan semestaNya.
Kartu Tarot memberikan petunjuk atas empat bagian kesadaran manusia. Kesadaran tentang intuisi dan semangat, tentang rasa emosi, tentang pikiran dalam menentukan keputusan, serta tentang hubungan dengan duniawi. Ini disimbolkan dengan makna minor arcana dari tarot. Sejatinya adalah setiap nilai kartu, memberikan sebuah perjalan atas jiwa itu, berdasarkan empat bagian minor arcana itu.
Sebagai contoh misalkan dalam bahasa intuisi atau semangat, ide yg diberikan simbol wands atau tongkat, adalah juga suatu perjalanan dari nilai2 yang ada atas bahasa intuitif, ide, semangat dari orang itu. Satu wands tetap sebagai permulaan atas suatu ide, motivasi, dua adalah tentang dialog dengan diri atas ide atau intuisi itu, kemudian tiga wands adalah penyatuan atau pengaplikasian dari ide2 yang ada. Empat adalah sebuah perayaan atas keberhasilan dari pengaplikasian ide2 semangat yg ada. Ini adalah salah satu bagian perjalanan dari pembahasaan wands tongkat. Sampai kelak mencapai nilai sepuluh dimana ada ego atau kelebihan atas intuisi yg membuat ia terpaksa melakukannya sendiri tanpa kerja tim.
Lalu dari cups yang menunjukkan perjalanan rasa atau emosi, yg dimulai dari permulaan akan adanya suatu rasa. Mari ambil dari lima cups tentang suatu kekecewaan atas cinta, kemudian enam adalah ruang2 penyembuhan dimana ada bahasa melihat kenangan2 kegembiraan masa lalu, dan kegembiraan itu membentuk ruang rasa untuk berkeinginan atas sesuatunya. Itu terlihat pada konsep angka 7 cups. Kelak ada kebahagiaan hadir secara sempurna di posisi sepuluh cups secara menyeluruh dengan berbagai lingkungan dirinya.
Kita simak dengan konsepsi Swords yaitu pedang yang memang tajam dan berbahaya, serta menaruh segalanya pada logika. Tanpa rasa ini akan membawa pada suatu pertikaian yang terlihat pada lima sword, dan dengan selesainya itu, ada ruang perbaikan untuk mencapai bahasa penyelesaian atas pertikaian itu, untuk menuju suatu ruang perbaikan. Ketika ini tercapai dengan baik, maka ruang kepercayaan dan konsistensi harus terjaga dengan baik, agar penyesalan dan karma buruk bisa dihindari. Ini tergambar pada kartu seven swords. Ke delapan dan kesembilan swords adalah ruang penyesalan, ruang ketiadaan perenungan serta meniadakan rasio dan rasa untuk pengambilan keputusan. Sepuluh adalah habisnya diri untuk bangkit lagi.
Pada cerita pentacles sebagai ruang keduniawian, maka menggambarkan kesuksesan atau ketidaksusesan material di kehidupan seseorang. Kita simak dari tiga pentacles yang menggambarkan ruang mencari rekanan bisnis, yang ketika mendapatkan bisa memberikan gerak usaha untuk memberi penghidupan empat pentacles. Selanjutnya mari lihat tentang enam, sampai delapan pentacles. Keberhasilan melepas kerumitan keuangan (5 pentacles) akan dapat menarik energi baik dari sifat kedermawanan six pentacles, ini adalah ruang-ruang yang terlihat dari pencapaian atas apa yang telah ditanam, atau apa skill yg telah dimiliki. Sampai pada kesuksesan materi di angka 9 dan 10 pentacles.
Itu adalah sekedar pemaknaan perjalanan jiwa dari minor arcana. Ketika melangkah di pembacaan mayor arcana maka itu lebih terlihat lagi tentang suatu perjalanan kehidupan manusia dari yang tidak tahu apa-apa, sampai nanti pada naungan semesta raya.
The fool adalah mayor arcana bernilai angka nol. Ini adalah seseorang yang baru masuk dalam kehidupan yang nyata, masa remaja dan tidak tau apa2. Sampai nanti ia menjadi orang yang mengetahui pengetahuan, skill, pengalaman, maka saat itu ia bergerak ke arah the magician no. 1 dalam mayor arcana. Ada empat figur yang harus dilalui high priestess, empress, emperor, hierophant, yaitu figur feminim maskulin spiritualitas dan realitas yang menjadi bekal pencapaian menuju kebersatuan dari the lovers suatu pernikahan.
Perjalanan jiwa kelak akan sampai pada kebersatuan dengan restu semesta. Sebelum itu akan terpolakan dengan mayor arcana The Star, The Moon, The Sun. Tiga ini adalah cita cita yang tercapai, suatu potensi diri yang hendaknya dikembangkan, suatu pencerahan atas diri dan lingkungan. Akhirnya ada lah suatu penilaian atas diri dan penentuan dengan kartu Judgement, yang berakhir di Semesta Raya the world.
Gus Lingga
Maret 2022
Yang mau pembacaan Tarot (ceki,oracle,palmistry) silakan mampir atau WA 081999012570
Meet up atau Online Reading..
Buka kelas juga Basic dan Advance khusus meet up saja..
Untuk info
Wa 081999012570
Gus Lingga
Kalvatar Bali
Klik untuk masuk..
*Tarot Reading sebagai (Per)Jalan(an)*
…Tarot Reading Sarana Kontemplasi…
Tarot reading sebetulnya adalah sarana atau media untuk memberikan suatu petunjuk atas sesuatu. Petunjuk yang berdasarkan simbol-simbol dari sebaran tarot itu. Sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
Dasar utama dari suatu pembacaan tarot, atau bagi tarot reader secara pribadi adalah, bahwa :
1. Sejatinya tarot reader adalah seorang “pelayan” yang memberikan suatu bantuan solusi kepada sesiapa sebaran itu diperlukan, sekaligus sebagai pelayan dari IA Sang Divinitas tertinggi, yang memberikan berkatnya kesempatanNya kepada Reader untuk melayani semesta.
Ketika kita para reader, memberikan label sebagai “pelayan” semesta, maka seluruh pembacaan kita berikan kuasa atas diriNya, untuk memberikan penilaian secara khusus terhadap pemaknaan sebaran tersebut. Serahkan kepadaNya dalam naungan kebaikan, moralitas serta memberikan afirmasi agar yang dilayani mendapatkan bahasa yang bijak ke depannya. Dengan ini juga, membuat reader bisa mendapatkan vibrasi atau pengaruh baik ke depannya, atas berkatNya.
2. Reader adalah seorang yang harus memiliki keyakinan yang kuat atas Sang Divinitas Tertinggi itu, melalui berbagai jalan yang ada. Seperti dengan berkeyakinan atas agamaNya atau dalam bahasa spiritualitas.
Tarot sendiri merupakan suatu kartu lampau yang beradasarkan berbagai arketipe-arketipe purba. Arketipe adalah secara universal disebut sebagai bahasa simbol dari alam bawah sadar kita. Tentu berbicara tentang alam bawah sadar, maka kita diberikan ruang berkat dari IA sendiri dengan pemaknaan masing-masing.
Tarot dikatakan sebuah konsep mistik kabbalah yang sebagai sumber ajaran Samawi. Bisa dikatakan memiliki simbolisme malaikat-malaikat utama dari konsep samawi itu. Seperti malaikat Uriel, Raphael, Mikael, Gabriel (Jibril) atau simbol Lucifer (The Devil) yang termaknakan dalam Tarot. Artinya semoga malaikat-malaikat itu sebagai tangan2Nya memberikan pemaknaan yang bisa menjadi jawaban ke depanNya. Dengan ini maka reader haruslah selalu meningkatkan hubunganNya dengan Sang Divinitas itu, sehingga dapat memberikan pelayanan lebih baik ke depanNya.
Di pembahasaan lain disebutkan simbolisme universal itu masuk pada pemaknaan bagian jiwa manusia. Seperti citta , budhi, manas, ahamkara yang dikatakan bisa dicantumkan pada ajaran kanda pat suksma, dikembangkan sebagai bagian dari suksma sarira di Hindu. Tentunya pengasahan diri semakin menjadi lebih baik ke depanNya.
Dan pemaknaan konsep Sangkan Paraning Dumadi yang dalam Ajaran Kejawen Sufiistik, masuk pada bahasa Nafs diri, Nafs Amarrah, Lawanmah, Mutmainah, As Sufiyah, Mardhiah, Khamilah, memberikan ruang khusuk pada bahasa jihwani sesuai keyakinan itu. Dengan ini semoga ruang diri menjadi terbuka untuk menambahkan keyakinan sebagai yang melayani semesta itu.
3. Tarot sangat baik sekali digunakan sebagai sarana Kontemplasi. Mengenal diri lebih dalam, seperti membuka ruang diri untuk mencari lebih jauh sehingga mendapatkan bahasa pencerahan.
Ketika sebaran terbuka, maka kisah alam bawah sadar masing-masing (yang sejatinya terkoneksikan) akan mendapatkan “peta” untuk menuju ketersadaran yang “dumadi”. Peta itu semakin terbuka, semakin jelas hingga suatu rasa keterpasrahan hadir, dan membawa pada intuisi tentang makna “diri” yang hakiki.
Dalam pola yang tergambarkan di mistik kabbalah yaitu skema diagram Ten Sephiroth yang bisa jadi terlihat rumit. Namun berisikan pembahasaan tentang bagaimana itu memberikan peta tentang bagaimana seharusnya manusia mempunyai jiwa yang hakiki. Terbebas dari belenggu “maya” gejolak dunia.Terbersihkan dipurifikasikan oleh setiap pemahaman jejak-jejak ilahi dalam diri. Itu tergambarkan dari pola-pola itu. Dan itu pun secara sadar atau tidak sadar, dapat dicapai melalui sarana tarot untuk berkontemplasi.
Secara tersirat, pola dari Ten Sephiroth sendiri memiliki similaritas kemiripan dengan konsep Sapta Cakra Utama. Ini sangat baik sekali untuk memberikan pembahasaan yang sama bagi ia yang memahami sapta cakra secara mendalam, dan semoga tarot menuntunnya untuk mencapai keseimbangan, dan membuat cemerlang cakra mahkota, dan dapat memanfaatkan kundalini, serta tetap memberikan ruang kasih melalui anahataNya.
Berbahagialah bagi ia yang menemukan kebaikan, kebijaksanaan, serta yang terus memberikan Tarot untuk menyebarkan kebajikan. Karena dengan berkatNya yang telah memberikan kesempatan untuk mengenal Tarot di kehidupan ini, kita dapat meningkatkan diri kita menuju kualitas yang lebih baik, serta mendapatkan pahala yang baik untuk masa-masa selanjutnya…
Rahayu..
“Bersyukurlah kita lahir sebagai manusia sebagai yang utama, karena dengan lahir menjadi manusia, kita diberikan kesempatan untuk meningkatkan diri kita, kelahiran kita dengan jalan berbuat Dharma (kebajikan, kebaikan, kebijaksanaan)”
-Sarasamuscaya-
Perlu pembacaan,
Wa saja..
Membuka juga kelas tarot (Basic dan Advance)
081999012570
Atau boleh mampir ke
Kedai Kalvatar jalan Tukad Balian Sidakarya dan Selasa Kamis Jumat di Umah Kopi Pupuan Sanglah…
Gus Lingga (Kalvatar Bali)
*Tarot, Ten Sephiroth dan Sapta Cakra*
Yuks yang mau coba tarot reading..
Tarot adalah pembahasan, pemaknaan, tentang kehidupan, yang di dalamnya berisikan bahasa alam bawah sadar. Sebagaimana disebutkan bahasa simbol yang merupakan arketipe yg telah ada dari masa lampau..
Arketipe adalah simbol2 yang secara universal menjadi bahasa dan termaknai pada alam bawah sadar manusia. Sebagai contoh makna ibu bumi, atau lautan, serta tengkorak kematian menjadi makna yang sama dalam bahasa simbol di belahan dunia mana pun. Ibu bumi sebagai simbo kesuburan, atau laut sebagai makna emosi, tengkorak kematian disebut sebagai bahasa mengerikan, namun adalah tentang pembaruan jiwa. Bahasa ini juga bisa digunakan sebagai tafsir dalam dunia mimpi…
Tarot adalah tentang pemaknaan bahasa simbol tersebut, yang terkoneksi secara kolektif universal dalam wadah nir-sadar manusia. Sejatinya adalah bahwa semua itu terangkum pada jiwa manusia, yang kelak ketika terbacakan (dalam sebaran tarot) akan mengarahkan pada perbaikan-perbaikan yang positif.
Tarot juga disebut memberikan ruang pembelajaran atas diri bagi sesiapa yang menggunakan tarot sebagai media penyelesaian suatu masalah. Tarot adalah juga sarana untuk kontemplasi, melihat ke dalam jiwa, ke dalam diri. Bahwa niscaya dengan itu, dapat membuka ruang-ruang baik dari jiwa, menjadikan suatu kesadaran yang terkoneksikan, antara kesadaran supra, nir sadar, dan kesadaran tentang realita itu sendiri..
Sejarah tarot konon dikatakan merupakan sarana kontemplasi dari mistik kabbalah yang secara pemaknaan tertulis, masuk pada diagram ten sephiroth. Mistik kabbalah sendiri adalah sebuah pembelajaran esoterik dari kalangan Jews yang mengarah pada pemahaman tentang jiwa. Dari diagram Ten Sephiroth yang dijelaskan dari Mistik kabbalah, secara tersirat memiliki konsep yang hampir mirip dengan sapta cakra yang utama. Di mana Tarot juga dapat menjelaskan tentang pemaknaan cakra sekaligus memberikan gambaran esoteris tentang perjalanan jiwa menuju pemahaman atas asal muasal semuanya. Pemahaman atas Sang Divinitas, yang nantinya memberikan ruang kebijaksaan untuk terbuka dengan bantuan cahayaNya, melalui sarana tarot itu.
Secara sekilas maka koneksi Ten Sephirot dan Sapta Cakra, dapat ditafsirkan sebagai berikut :
– The Crown di Ten Sephirot adalah sama dijelaskan pada Cakra mahkota, di mana koneksi kebersadaran dengan Sang Divinitas adalah termaknakan pada Cakra Mahkota itu. Crown adalah mahkota..
– Ajna adalah cakra yg berhubungan dengan intuisi, daya pikir, dan konsepsi tentang pemaknaan semesta itu sendiri. Bagaimana kita berpikir tentang apa yang terjadi pada realita, serta bagaimana diri bisa memberi respon atas realita itu. Dan terhubung dan dipengaruhi oleh cakra mahkota itu. Terhubungnya ajna dengan mahkota, memberikan bahasa kebijaksanaan (wisdom) yg terdapat pada Ten Sephiroth (di bawah crown), sehingga dengan kemampuan mensinergikan itu dengan realita, termaknakan bahasa mengerti, memahami, memaklumi, berempati, dari kata Understanding di Ten Sephiroth.
-Bahasa Understanding serta Wisdom merupakan makna dan simbol kewibawaan, sepertinya ini juga memberi ruang pemaknaan atas Wisudha Cakra. Wisudha Cakra dapat dimaknai sebagai ruang komunikasi dan kewibawaan. Terhubung dgn pembawaan bagaimana aktifnya Sang Ajna..
-Cakra Anahata berisikan tentang cinta, rasa kasih sayang, yang kemudian dalam Ten Sephiroth memberikan gambaran tentang Beauty, dibentuk dengan ketahanan diri, serta rasa memaafkan atau pengampunan (severity dan mercy).
-Cakra power yang berada pada solar plexus atau perut merupakan cakra yg memberikan ruang kekuatan untuk merealitakan harapan, ambisi yang terlaksanakan, dan perlu dikontrol oleh cakra lain. Pada Ten Sephiroth termaknakan atas bahasa tentang kemenangan (victory) dan kejayaan (glory).
-Cakra Seksualitas yang termaknakan sbagai rasa percaya diri dan daya tarik sebagai nilai positif, terdapat pada bahasa foundation sbagai intuisi dasar manusia untuk melanjutkan keberadaannya di dunia ini.
-Cakra terakhir adalah root cakra kundalini, sebuah kerajaan (kingdom) atasNya termanifestasikan dengan keseimbangan atas cakra-cakra yang ada.
Maka kontemplasi kepada Sang Divinitas melalui bahasa esoteris Ten Sephiroth atau Sapta Cakra tentang pencarian atas makna Jiwa serta berbagai kebijaksanaannya, kelak akan sampai pada pencapaian yang disebut “Sangkan Paraning Dumadi”, menuju pulang, kepada rahasiaNya IA Sang Divinitas..
Gus Lingga
Maret 2022
Yang mau pembacaan Tarot (ceki,oracle,palmistry) silakan mampir atau WA 081999012570
Meet up atau Online Reading..
Buka kelas juga Basic dan Advance khusus meet up saja..
Untuk info
Wa 081999012570
Gus Lingga
Kalvatar Bali
Gus Lingga
Kalvatar
Pembacaan Tarot dan Kelas
Wa 081999012570
Gus Lingga
Kalvatar
Pembacaan Tarot dan Kelas
Wa 081999012570
Sebaran 7 (Sapta) Cakra untuk Mengenal “Diri” Salam nusantara raya.. Semoga selalu dalam lindungan semestaNya. Dimana IA yang memberikan kasih juga sayang yang tiada terbatas. Bagi Ia yang selalu mengingatNya. Tarot adalah kartu dengan begitu banyak probabilitas, atau segala kemungkinan dapat terbacakan oleh sebaran Tarot itu sendiri. Semua dapat termaknai melalui sebaran-sebaran yang terpakai, juga dengan memegang konsep-konsep untuk membaca alam bawah sadar itu sendiri. Alam bawah sadar manusia sebetulnya adalah kolektif dan selalu terhubung dengan kesadaran yang lainnya. Dan alam bawah sadar sendiri merupakan suatu arketipe, atau simbol purba, yang telah lama ada dan menjadi bagian yang layak untuk dimaknai. Bisa jadi bahwa kesadaran manusia dalam dunia nyata, adalah dapat terpahami tentang apa yang diperlukan, dari simbolisme arketipe itu sendiri. Seperti juga pemaknaan intuisiNya yang sejatinya berisikan pesanNya terhadap diri itu. Untuk siap selalu menjalani kehidupan serta ujianNya, begitu juga pengharapan, serta peluang-peluang yang mungkin bisa tercapai di masa depan. Itu semua bisa jadi dapat diisi oleh pemaknaan kartu tarot itu. Sebagai wakil pembacaan simbolis dari IA pemilik semesta raya. Untuk melihat kepribadian diri, maka dapat juga tersimak dari konsepsi sebaran Cakra, Sapta Cakra, yaitu tentang kepribadian dan konsep diri, yang menceritakan bagaimana diri itu terhadap sesuatu di dunia. Maka ini sangat baik sebagai saran untuk melangkah dengan baik ke depannya. Dan menghasilkan suatu keyakinan kepada yang lain, atas apa yang Sebaran cakra sendiri, bisa digunakan untuk sekedar membaca mengenai kesehatan. Posisi cakra dapat menjadi pedoman di mana letak kondisi dari kesehatan seseorang. Untuk jelasnya bisa disimak di link ini : Tarot ttg Kesehatan (sebaran tujuh)-review Himaki n Unhi(puri usadha) event.. Sapta cakra dalam konsep memahami kepribadian diri, maka dapat disimak sebagai berikut : 1. Cakra Dasar (Muladhara) adalah cakra kundalini, di mana terletak pada bagian tulang ekor. Dapat dijelaskan kartu tarot yang keluar, bisa memiliki nilai yang cenderung rendah, terlalu kuat atau netral. Cakra dasar menjelaskan kondisi kenyamanan diri di suatu tempat, atau kondisi diri untuk siap menghadapi berbagai keadaan hidup (survive). Ketika nilainya cenderung berkualitas rendah, maka bisa maknanya ada ketidakpercayaan diri dari penanya, sekaligus paranoid, dan kurang bersemangat. Ketika berlebih maka ada kecendrungan penanya adalah seseorang yang ingin menguasai suatu tempat wilayah, kasar dan keras. Ketika netral seimbang maka baik rasa percaya diri serta adaptasinya atas lingkungan baru, cepat berbaur. 2. Cakra Sakral/Swadisthana adalah cakra di atas kundalini yaitu cakra seksual manusia, di mana secara netral seimbang dapat memberikan gambaran tentang rasa percaya diri, yang mampu menarik lawan jenis, serta daya tarik diri. Ketika bernilai terlalu rendah dan lemah, maka rasa percaya diri penanya terlalu rendah. Tidak percaya diri untuk mendekat dengan lawan jenis. Dan ketika kartu yang keluar adalah bernilai terlalu kuat, keras, maka bisa jadi penanya adalah pemain cinta, menjadi seorang selingkuhan atau pelakor, atau terlalu senang dengan aktivitas seksual. 3. Cakra Manipura / Solar plexus adalah cakra yang mendasari suatu emosi juga ego. Mengenai makna duniawi, emosi tentang kemarahan, kerakusan, atau tentang kepuasan atas hidup. Tentang ambisi diri atas dunia. Maka dapat disimak ketika nilai dari kartu untuk cakra ini adalah terlalu aktif keras, akan ditafsirkan sebagai ambisi yang terlalu tinggi, atau keserakahan. Ketika terlalu bernilai rendah, maka bermakna seseorang yg tidak berambisi, cenderung malas, pasif. Keseimbangan atas ambisi serta kebersyukuran adalah nilai terbaik dari pembacaan cakra manipura. 4. Cakra Anahata / jantung adalah menyimbolkan tentang rasa, utamanya adalah rasa kasih sayang yang iklas dan tidak terbatas. Ini juga sebagai simbol makna humanis. Yang membentuk manusia itu sendiri, sehingga berbeda dari mahluk lain. Maka ketika ini adalah bermaknakan terlalu aktif dan keras, artinya rasa kasih tapi cenderung untuk posesif, sehingga membentuk banyak aturan- aturan yang malah membelenggu. Terlalu sayang sehingga cenderung membelenggu. Kemudian ketika rendah atau cenderung negatif, maka hidupnya apatis, cuek, tidak terlalu menghiraukan keadaan sekitar. Rasa kasih sayang yang kurang. Dan yang terbaik adalah keseimbangan, di mana rasa sayang sesuai dengan porsinya, tepat untuk menempatkan rasa sayang itu. Sehingga membuat orang yang disayangi itu menjadi belajar, dan bertumbuh. 5. Cakra Wisudha adalah yang terletak di kerongkongan. Pada dasarnya melambangkan cara berbicara dan bagaimana itu bisa memberikan dampak kepada yang lainnya, dan memengaruhi juga kewibawaan. Ini termasuk juga konsep yang baik dalam mengutarakan suatu pendapat serta kesesuaian komunikasi dengan apa yang dipikirkan. Dan menghasilkan suatu keyakinan kepada yang lain, atas apa yang diutarakan. Intinya adalah membentuk suatu kewibawaan. Ketika ini aktif dan seimbang, maka lawan bicara akan dengan mudah mengetahui maksud yang dibicakan, namun dengan intonasi yang sesuai, sehingga sisi kewibawaan mengada. Ketika terlalu aktif dan berlebihan, maka ada kecendrungan sebagai pribadi yang bossy atau memaksa ingin menguasai pembicaraan, juga arogan. Namun kebalikannya ketika kartu bernilai rendah, maka pribadi yang cenderung memendam, dan pendiam, serta kurang suka dalam pergaulan. 6. Cakra Ajna melambangkan kecerdasan serta intuisi atas sesuatu. Yang ketika aktif dan seimbang akan memberikan gambaran baik tentang kecerdasannya, intelektualitaanya, serta dalam cepat dalam mengambil suatu solusi dari permasalahan tertentu, serta masih membumi (sesuai realita yang ada). Cakra ini juga bisa memiliki suatu kecendrungan untuk berlebih, yaitu bernilai bahwa solusi yang dijalankannya tidak mampu diaplikasikan dalam kehidupan nyata, atau terlalu mengawang-ngawang. Pola pikirnya cerdas, namun tidak melihat realita di lapangan, sehingga “meninggi” tidak menjejak bumi. Untuk cakra ini yang memberikan nilai terlalu rendah, maka bisa jadi kecerdasannya belum berkembang, atau kurang bisa mengambil suatu kesimpulan solusi atas suatu permasalahan, perlu diasah lebih banyak. 7. Cakra mahkota adalah cakra yang menghubungkan entitas manusia kepada Sang Pemilik Semesta. Energi supra yang memberikan jembatan pemahaman atas kelahiran, hidup, serta kematian. Juga yang berada di antaranya. Sebuah cakra spiritualitas untuk memberikan pemahaman kebijaksanaan Hyang Kuasa atas kehidupan ini sebagai manusia. Ini bisa juga bernilai terlalu keras, terlalu aktif, yang bisa jadi tersimbolkan pada mereka yang memiliki karakter ke “atas” namun prilaku kesusilaannya, bisa jadi masih kurang. Sehingga ada suatu penumpukan energi di kepalanya. Dalam bahasa lokal (bali) disebut “kedewan-dewan” namun belum memperlihatkan secara baik sifatNya itu. Ketika ini cenderung rendah, maka kurang ada keyakinan atas suatu entitas SupraNya, energi keilahian yang tidak diyakininya, mungkin juga ia yang jarang melakukan sujud atasNya.
Begitulah mungkin contoh menganalisa sebaran Sapta Cakra ini. Dengan tetap mendalami pemaknaan dari setiap kartu Tarot, maka dapat mengambil sebuah kesimpulan yang sesuai dari suatu kepribadian si penanya. Dan semoga intuisiNya memberikan kita jalan. Guswar Kalvatar (agst 2021)
Tarot Reader Kalvatar Bali..
Tarot Reader adalah seorang pembaca tarot, dimana Ia berusaha mengenalkan bagaimana sebuah yang disebut pengetahuan pembaca, dapat dilihat dari sebaran Kartu-Kartu Tarot tersebut.
Pemaham adalah seorang tarot reader di mana telah menjalani profesionalitas Tarot reading dari tahun 2009. Dan berupaya membantu mereka secara mental dan spritual dengan pembacaan Tarot tersebut.