Catur Marga dalam Ruang Rahsa

Catur Marga

Om bhakti ingsun hring acintya, laku tan purun hring dukka, sangsaya..

“Engkau telah melaksanakan semua kepadaKu, pada hari-hari baik semesta, dalam ruang yadnya, sebagai bhakta hyang agung, sebagai ketulus-ikhlasan, sebagai pengemban dharma di tanah dewata”

Begitu banyak yang telah kita lakukan untuk-Nya pemilik semesta, dalam bentuk yadnya,
Begitu banyak yang telah diutarakan padaNya dalam lingkup yadnya di hari baik…berdasar sasih, wuku, wewaran, sampai kepada hari lahir dan tiada, memuja semoga baik akhirnya..

Karena yadnya semuanya (semesta) ini ada (Bhagawadgita), bersyukurlah mereka yang lahir dalam lingkup dharma (Sarasamuscaya) sebagai penopang semesta raya. Maka bergembiralah bhakta di negeri dewata ini.

Om laku dharma swadarma ring karma, laksana susila eling dewek, mulat sarira, nuju wijnana kosha sanjiwani..

“Begitulah mereka melakukan sesuatu atas dasar karma swadarma dengan ketulus-iklasan, pada hasilnya mereka berserah padaKu, kemudian mereka bergembira selalu dalam loka-loka yang sepatuNya”

Tidak ada yang lepas dari karma, berdiam diri juga bukan jawaban (Bhagawadgita). Mereka bekerja sekuat tenaga dengan dasar aturan juga norma-norma yang ada. Hasil kemudian didapatkan untuk tetap menjalani hidup dalam swadarma masing-masing. Ketika susila dan etika hadir di setiap harinya, buah karma baik kelak akan didapatkan. Karma buruk terlebur pada kekuatan pelaksanaan swadarma itu. Lalu masih mereka melaksanakan kegiatan puja dengan gembira, juga bahagia. Siapa tah dewata yang tidak sudi memberikan tempat layak kelak?

Om pashupati hring jnana sidhi, mahanatha manah sang wijnana, sirna dukka lara sangsaya, metu ika antahkarana ya namah, ananda margi ning kosha jihwatman suhci..

“Yang tekun akan jnana, maka semesta hadir untuknya, sebagaimana Ia telah menopang semesta itu, dengan pengetahuanNya, tiada hidup yang bahagia tanpa hasil olah dari sang jnana”

Mereka yang larut dalam pengetahuan apa pun itu. Yang berasal dari sinar suciNya dalam manifestasi Hyang Bhatari Saraswati, atau bijaksanaNya Hyang Ganesha. Tentu begitu banyak karma baik yang ia dapatkan, ketika semesta pun dimudahkan oleh hasil-hasil pemikiran sang jnana. Memahami diri juga jiwa, memahami semesta untuk memudahkan kehidupan. Kebahagiaan semuanya ditopang oleh kesucian kesidhian sang jnana. Maka sesungguhnya pengetahuan lah yang melindungi dari mereka yang berupaya menyakiti oleh laku adharma (sarasamuscaya)

Om rajaning marga maha sidhi, matemu kamoksaniya kamahardikaning loka, kawentenan jihwani hring sunya jihwatman iya manusa, matemu Nihra hring nirguna, sapta prana cakra sidhi, muladhara nuju sahasraha, kanda ning kapat, aksaraniya modra, sahadanamahakalya ngelebur nemu sayujya, salokya, samipya, sarupya Ida Hyang Cadhu Shakti.

Ia yang mengambil perenungan atasNya, mendapatkan pramana pratyaksa. Merasakan kebahagiaan yang anadi ananta, pada rupa rasaNya dalam bahasa kalbu terdalam. Semoga berkenan mereka memberikan pramanaNya dalam kehidupan. Bahwa itu benar adanya. Tuhan tak pernah ke mana-mana.
Merenung tentang alam semesta serta bagaimana itu terjadi, kemudian merenungi penciptaanNya adalah renungan dalam diam yang terbaik (sastra mahabrata)

Rahayu
Gus Lingga
Catur marga..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.