Permasalahan utama di jaman sekarang di Bali adalah dalam hal upacara , dimana terkadang secara materi, umat hindu merasa bahwa terkadang upacara menjadi sesuatu yang berat untuk dilakukan…Bahkan secara ekstrim itu dipakai sebagai alasan untuk meninggalkan Kehinduannya….hal itu sangat disayangkan karena pada dasarnya para leluhur dahulu telah menetapkan upacara itu bisa dilakukan sesuai dengan keuangan dari sang pelaksana upacara itu…
Tiga tingkatan itu adalah alit Madya Utama….Hal hal itu berhubungan dengan keiklasan dan ketepatan dari seorang umat untuk melkasankan yadnya nya..Karena pada dasarnya Tuhan menghendaki umatnya untuk iklas dalam melaksanakan yadnyanya sebagai umat…
Alit adalah kata lain dari nista (namun karena nista kurang bagus rasanya maka dibuatlah kata alit)..itu untuk orang yang memiliki keuangan aga menengah ke bawah…
madya adalah tengah tengah…
utama adalah besar ….
Analoginya adalah hal itu harus juga sesuai dengan apa2 yang benar-benar ada di masyarakat berdasarkan Tri hita karana palemahan pawongan dan parahyangan…orang yang kaya jika menggunakan upacara alit maka akan dipandang pelit dari masyarakat…dan orang alit menggunakan upacara utama sampai pinjem ke bank dengan alasan bahwa itu untuk prestise juga salah di mata orang-orang….
Keiklasan adalah hal penting dalam Yadnya…itu yang dipandang oleh Beliau sang Acintya dalam memandang amal baktinya kepada umat…
Untuk tentang bagaimana teknis dari upacara itu, maka peran seorang sulinggihlah yang bisa menjadi solusi dari pertanyaan umat itu….jangan sampai ada umat merasakan berat dalam melaksanakan yadnya…dan sulinggih haruslah kompeten karena Beliau adalah sulinggih….untuk tingkat keyakninan maka saya pernah baca di kitab tapi saya lupa apa sarasamuscaya atau manawa dharma sastra tapi intinya adalah…bahwa sulinggih harus mempertanggung jawabkan jawaban atas solusinya terhadap pertanyaan umat pada Tuhan Yang Kuasa…karena jika salah maka neraka adalah jawabannya….