Manusia adalah ciptaan Hyang Khalik yang paling sempurna. Dimana manusia diberikan sabdha,bayu serta idep. Yang terakhir itu adalah pikiran (wiweka) yg digunakan untuk mengenal baik dan buruk serta solusi atas segala kehidupan yang penuh kebermanfaatan dan keberadaban. Sehingga mahluk sempurna ya memang manusia…
Seperti disebutkan sarasamuscaya bahwa kebermanusiaan itu harus dsyukuri karena dengan itu bisa meningkatkan “diri”. Meningkatkan diri sebagai manusia yang memiliki kesetaraan dewa, manusia yang memiliki citta yang manunggal pada kepara-atman. Dan bgitu IA mencapai itu, maka suatu wahyu dari hyang kesempurnaan menyata pada kesemua keseharian kemasa mendatang yang sahaja..
Sebutan sebagai santa adalah kepada mereka yang benar2 telah melampaui batas keyakinan di jaman itu, dan mampu memberikan kerahasiaan ilahiah yang mumpuni dan diingat sepanjang masa bagi kaum nya…Seperti pula manusia yang memiliki sinar(nur) ilahiah dan menjadi keyakinan sepanjang masa. MUSA, Sulaiman, khidir, muhammad, yesus, abraham, dsb. Itu menjadi keyakinan kolektif dan membentuk epos, mitos penuh nilai spritualitas. Dan selalu tertanam dalam..tertanam sangat dalam di kalbu sanubari hati yang tuan agung, yang rahsya manikam khalam di wilayah citta dekat dngan kesemestaan. Seperti sesuatu yang khudus yang suci tiada terbandingkan. Arsy shiratu muhallam..
Disadari atau tidak, upanishad menyatakan bahwa dunia ini didirikan dan terdirikan atas maya dunia triguna..sattwam terang bijak rajasikam aktif tamasikam gelap pasif. Dan ketika tidak kenal akan belenggu itu, maka kebahagiaan sejati tidak akan diketahui. Dan buddha mnyatakan penderitaan manusia adalah krana tidak mengenal keterikatan karma. Kedua kemiripan itu mnyakan bahwa keberputaran manusia adalah sbuah kesengsaraan, jadi jika itu dicapai dengan sebuah pencerahan, bukan berarti sebuah kemustahilan untuk memanunggalkan diri dengan diri ilahiah..
Atma widya sangkan paraning dumadi kembali ke NUR para nabhi, pada kekhudusan hyang ESa. Adalah jalan yang paling indah jalan paling bajik jalan paling jnana, sekaligus paling sulit, sekaligus palinga cerdas dan bahkan licin. Jalan yang memberikan dasar untuk “natak baos”,untuk ,mewahyukan Diri pada keutamaan Buddhi indriyah dan kekangan ego ahamkara yang dipengaruhi sattwikam rajasikam yg mutlak berisikan jejak nafas dzat keilahian dan kebenaran abadi. Dan itu terletak pada wadah apaPUN akan tetap sebuah kebenaran..
Menyadari maya dunia dan laku purusha pada god generate operate destruction, pada ang ung mang, pada cipta khalik pada pemelihara muaiminaha dan maha hamcur mudzilah. Itu adalah kemutlakan keniscayaan samastha bhuana. Penceritaan sahajdah sahajah pada sangkan paraning, mahrifati diri, moskartham jagaditham bhur bwah swaha, adalah mendewakam sifati ilahiah pada asmaNYA pada asta bharatah, dzikir dan puja kali mhamrtyunjaya gan gana phataye hare kalkyah kalkyah hare hare..
Maka sangkan paraning akam membawa manusia pada ke Esa-an esa dimana IA sebagai monisme IA berada di embun dan sujudnKITa adalah sesuai kebersyukuran setiap beberapa waktuNYA. ESa yang membawa tuhan pada satu saja yang monotehism IKA ESA tunggal. Dan maujud BElIAu pada kekhalikan sahadja menjadi IA mereka MahlukanYa yanh kesampurnaan di akhir jaman sebagai imam semesta mahdi, kalki avaatar, ESA yanh bangkit membawa kerajaan surga di bhumi bhuana langgam…
Itu terjadi dan menyemestha ragha laku khalam…
Gwar..
kedamaian adalah replika surga di dunia…
dalam susila etika yang membuat manusia menjadi seorang mukmin yg a fal..
dan dengan itu ia mampu menundukkan iblis dalam dirinya..
dan dengan itu ia menjadi pemenang dala kehidupan yg masih fana..
beserta akhirat pun sudah ia dapatkan sebagai hadiah sang Ilahi..
salam
swaha..
SukaSuka