Reinkarnasi adalah sangat erat berhubungan dengan panca sraddha yang lain. Dengan karmapala,dengan brahman dengan atman serta bahkan dengan moksah. Artinya adalah bahwa reinkarnasi samsara akan terlaksana dengan keyakinan yang berkepribadian tuhan yang maha esa, sebagai keniscayaan semuaNYA..
Reinkarnasi atau samsara menurut Wraspatti tattwa adalah sangat berhubungan dengan tri guna, atau maya semesta yang diciptakan oleh Brahman itu sendiri saat Beliau bersaguna brahman. Saguna brahman sendiri adalah maujudnya Ilahiah yang nirguna (tidak bersifat) menjadi sifati yang bisa atau sanggup dipikirkan. Sanggup dipikirkan bukan karena keinginan atau suruhan manusia, tetapi sebagai kebaikan hati dari brahman sendiri untuk mewujudkan diriNya pada kemaha-jnanaanNya di seluruh ritualitas etis yang ada..
Reinkarnasi jelaslah berhubungan dengan atman sebagai percikan dari brahman atau paraatman itu sendiri. Atman itu juga memiliki sifat tidak terbagi, tidak trpisahkan oleh pedang tajam, tidak terbakar oleh api, tidak terbasahkan oleh air, tidak terkeringkan oleih angin. Maka berdasarkan atma widya, atma diselubungi oleh ciitta intuisi ilham wangsit, buddhi manah yang berarti akal pikiran kemampuan memilah benar salah wiweka, dan ahamkara ego yang mrupakan tempat untuk menguasai indra dari maya dunia itu sendiri. Maya dunia itu diciptakan oleh brahman dan bhagawdgita bersabda…Aku menciptakan kebaikan keburukan (maya) tetapi Aku tidak berada padaNYA, dan Itu tidak berada pada KU. Artinya adalah bahwa maya itu diciptakan untuk dapat memilah siapa-siapa yang menjadi berhak atas kebahagiaannya dan penyadaran dari “diri” itu sendiri. Saat sadar itu “mengada” maka pada saat itu, sebuah wilayah kewaskitaan dan kebebasan yg moksartham jagadita menjadi kenyataan..
Reinkarnasi dengan Karmapala jelas merupakan dasar yang ada.Secara jelas bahwa karmapala itu melewati batas-batas reinkarnasi,sebagaimana contoh sancita karmapala,pradabda karmapala, kryamana karma pala..Atman yang beserta citta buddhi manas ahamkara akan mengikuti kemana atma itu pergi..Ketika ahamkara menahannya untuk masuk, maka menuju IA reinkarnasi. Ego yang memiliki wajah tri guna tamasikam dan rajasikam,akan membuat atma terbuang ke wilayah eka pramana (tetumbuhan) dan dwi pramana (hewan)..Lalu ketika buddhi manas ahamkar yang mana buddhi mampu berpikir dan melaksana dan akal yang mampu untuk menyelasikan masalah dan pengetahuan yg benar tetapi masih dibelenggu tamasikam maka keseimbangan dari sattwikam rajasikam dan tamasikam,akan menuju reinkarnasi manusia..tetapi sebelum itu(reinkarnasi)..maka sattiwkam yang rajasikam akan menuju planet surga, lalu rajasikam saja akan menuju neraka loka baru direinkarnaisikan….Intuisi ilham citta adalah manusia yang bisa memfugskiannya adalah manusia yang layak mendapat wahyuNYA- dan itu diseuaikan dengan dasar dari atman itu sndiri…
Bagaimana dengan binatang dan tumbuhan yang bereinkarnasi menjadi manusia, sebenarnya logika itu cukup mudah. Manusia memiliki tiga pramana yaitu idep (pikir) sabda (wcana kata2) bayu(kekuatan hidup)..Artinya atman yang berada di kedua itu adalah sama pada dasarnya, namun secara insting. binatang diketahui tidak berpikir dengan bahasa manusia.tetapi secara citta mereka tak terbelenggu seperti idep manusia..Binatang yang diliputi sabda dan bayu, akan melebur dan ikut brsama atman untuk mencari badan kasar..Artinya itu tidak sebesar ahamkara buddi manas citta manusia..Dan diketahui juga manusia memiliki sifat kebinatangan saat lahir atau sifat kebertumbuhan yang ikut bersama selubung atman itu..Dalam wewukon, rasi bintang, shio, maka itu adalah nyata adanya…Bukanlah suatu yg merendahkan antara mahluk yang sama di mata Ilahiah, tetapi ketika manusia kehilangan manusiaNYA, apakah manusia akan layak mnjadi binatang sekalipun?? karena beban menjadi manusia sangatlah besar, ketika tidak mereka mengikuti idep pikiran prilaku wacakan yg baik betul benar bijak, mkaa sudah jelaslah pintu untuk menuju kebahagiaan di tiga alam bhur bhwah swah hanya sebuah angan2 sahja..
Berbesar hatilah ketika memiliki rahasa reinkarnasi..Bahwa tuhan sangatlah baik budiNYA memberikan banyak kesempatan untuk melayaniNYA dalam bentuk apa pun. Berbesarhatilah dengan sebuah rahayu ke -leluhur-an bahwa kita dijaga disayangi direstui bapa angkasa ibu pratiwi untuk selalu diberikan kebahagiaan berjalan di atas kebenaran..Kebenaran yang selalu menang, kebenaran yang selalu indah, kebenaran yang selalu sejati. Karena sanatana dharma itu bukanlah suatu ketidakberdayaan..Sanatana dharma adalah sebuah jalan hidup,sebuah kacamata ilahiah, dan secarik kertas kebesaran pahala yang nanti dengan sungguh disujudkan sebagai kemenangan dharma..Satywam Eva Jayate..MAKA Berbahagialah…
salam gwar..
Satu tanggapan untuk “Logika tentang Reinkarnasi Atas Dwi dan Eka Pramana..”