Pengetahuan tentang Jiwa..Analisa Lintas Agama.

Agama adalah salah satunya tentamg bagaimana mengenal jiwa..Jiwa yang juga tidak bisa disentuh dilihat dibaui, namun dapat dirasakan dengan ruhani yg mendalam..Sungguh pun tubuh yg renta dan termakan waktu pada usia, akan tidak dapat melewati waktu tanpa Jiwa itu sendiri..

Jiwa yg terdalam adalah sbagai inti hidup yg juga mengoneksikan raga dan kesadaran pada kehidupan ino..Dimana kehidupan juga dapat dikata sbagai ilusi fhana dan juga maya..Tidak sebagai sesuatu yg hrus diyakini juga, bahwa kehidupan setelah mati dan khidupan penuh etika susila di dunia adlah hnya sbagai keyakinan semata tanpa ada dasar empiris serta fakta riil bahwa kehidupan berisikan jiwa jiwa kolektif..

Jiwa dalam bahasa hindu diungkap sebagai suksma sarira, sukma yg juga mengendalikan stula sarira atau badan kasar..Suksma sarira yg terdiri dari citta budhi manas ahamkara yg dalam bahasa psikologi adlah sbagai memori,kesadaran,akal(pikiran) dan ego..Di jelaskan juga sbagai id ego super ego..atman sendiri adlah yg dibungkus oleh suksma sarira tadi, atman yg menuju pada kesadaran keilahian yg sesungguhmya selalu terhubung pada paratman atau tuhan..Manusia sendiri ktika ingin menuju sebuah jalan pulang, maka Ia menuju proses ke arah kamoksan..Ke arah sangkan paraning dumadi.Menuju pada ke-diri-an yg hakiki..Dimana mendapatkan suatu keilhaman keberkatan kesidhian pencerahan semasih ia ada, dgn memahami bahwa atman jiwa suksma nurani selalu dan tetap beradi di ilaho dalam sbuah koneksi tanpa putus..

Pada ilmu nusantara tentang saudara papat sedulur papat kalimo pancer..kanda pat sari.. Maka dapat dijewantahkan bahwa adi ari ari getih lamak toya nyem seperti juga berada pada suksma sarira..yang juga berisikan anggapati mrajapati banaspati banaspati raja, dimana dalam suksma adalah anggapati-buddhi
mrajapati-manas
banaspati-ahamkara
Banaspati raja-citta..
Dalam hal ini akan menyesuaikan pada maya tri guna yaitu satwik rajas tamas…ktika satwik berkembang lah buddhi..rajas maka buddhi mngecil dan tamas akan mmbuat Buddhi dan manas menyirna..
Citta sendiri adalah sbagai memori, Buddhi sbagai kesadaran dan intelektualitas..
Manas adalah pnguasa indria pikiran..
Dan ahamkara adalah ego itu sendiri..
Semuanya dikuasai oleh Maya tattwa satwik rajas tamas..Baik(dharma)-keras aktif – bebal malas pasif..

Dalam konsep islam ada yg mnyatakan bahwa citta budhi manas ahamkara adalah nafs lawanmah- nafs mutmainah-nafs as sufiyah- nafs amarrah..logikanya adlah memang ego ahamkara itu harus hndaknya dikekang
.yang berarti melawan nafs amarrah sndiri..nafs amarrah adalah nafs neraka dimana terbujuk nafsu bawahan iblis yg mngarah pada ketidak.baikan..

Nafs lawanmah adalah citta itu sendiri atau memori, dikatakan bahwa masih mnjadi nafs neraka yg dapat tidak ikut pada nafs iblis,namun masih mnnyalahkan diri sbagai seseorang yg tidak baik..dasarnya ini adalah sbagai insting manusia untuk selalu memperbaiki diri kepada kebaikan yg beraklahk serta rahmatan..

Sama sperti konsep yg ada dimana Buddhi adalah sbuah kedharmaan, maka disebutkan pula brkmbangnya buddhi yg baik akan mnuju pada nafs mutmainah yg artinya sbagai insan yg mencintai semesta sesama dan sbagai kekasih ilahi itu sndiri..Dharma sendiri adalah kebenaran yg universal dimana menuju pada menjadi seorang manusia yg hakiki..Nafs sufiyah adlah manas pnguasa indera dimana sgala yg Ia lakukan adalah karena ilahi dan keilahian semata untuk seluruh keindahan semesta..Semesta juga.berarti dunia disini nanti dan selamanya pula..Dalam suci rahmat dan khudus..

Kemudian shubungan dngn jiwa2 superior dan memiliki koneksi pada keilahian, maka dalam konsep hindu yg kamoksan akan menuju pada.buddhi yg berkembang citta yg tercerahkan dan mampu membuka diri pada harta berharga keilahian di atman antahkarana sarira..Itu trjadi pada para rishi2 resi yg tercerahkan dri catur msrga yg ada.Tentunya dgn mlaksanakan dan menyerap sattwika buddhi laksana di bagian maya ini..

Dalam islam sndiri dapat terlihat pada bagian nafs nafs yg tercerahkan yg disbut rhudiah khamilah yg hnya dimiliki para wali dan jga nabi..Maka itu sesungguhnya ada di nurani terdalam atau juga Nur-ilahi yg hnya dapat ditangkap kebersabdaanNya pada semesta dari peningkatan nafs mutmainah nafs sufiyah..hal ini dilksanakan dgn mlakukan sbuah rhamatan lil alamin pda semesta yg sesuai dgn kitab yg ada..Contoh yg nyata pada pncarian keilahian adalah wali sasuhunan kalijaga yg bersemedi dan mndapatkan khazanah ilmu keilahian..

Pada akhirnya kemanunggalan dengan Hyang Gusti adalah sbuah Keniscayaan yg tidak terkatakan dgn lisan dan bahkan harapan..Itu adalah sebahagian proses kecintaan raga jiwa pada Ilahi yg sbagai kebahagiaan tertinggi melewati seluruh rasa2 lainnya… Tanpa tanding..

image

Om atma hning suhci nirmala..
Hyang Paraatman Wenang Laksana…
Nuju Sunyam Loka Kamoksan..
Sidhi Wisesa Jnana hring Kahuripan..
Shanti shanti..

Salam.guswar
Des 2015

Satu tanggapan untuk “Pengetahuan tentang Jiwa..Analisa Lintas Agama.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.