-
Neti-neti..bahwa Definisi-Nya tidak dapat dibingkai
Tuhan…Tuhan yang memiliki semesta serta merupakan poros perputaran Utpetti, Sthiti dan Pralina adalah yang segalanya.Artinya adalah Ia saking besar serta maha luasnya, tidak dapat terbingkai oleh satu definisi mutlak akan diriNya. Dan bahwa Ia yang penguasa, tidak dapat dibingkai oleh sederet kata-kata yang pas. Neti-Neti, bahwa Brahman, Sang Hyang Widhi wasa dikatakan bukan ini bukan →
-
Orang Beragama adalah orang Gila (Freud)
Memang benarkah seperti itu? atau apakah berbeda dengan apa-apa yang terjadi di kenyataan? Yaps benarlah bahwa memang orang beragama dikatakan sebagai orang yang neurosis seperti yang dikatakan oleh sigmund freud ahli psikologis penemu psikoanalais. Ada beberapa dasar mengapa orang beragama dikatakan sebagai seorang neurosis : 1. Bahwa orang beragama dikatakan memiliki sifat kekanakan yang berhubungan →
-
Pasang Badan untuk Kebenaran..
Berteriak lantang, bahwa… Aku membawa kebenaran… Berteriak sorak-sorai membekap jemari.. Menerawang tinggi akan bejatnya sang lawan.. ———————————————- Berteriak suara-suara berang… Akulah yang mengebiri mereka… Mereka yang tersesat pada pikiran mereka… Mereka yang tidak tahu akan apa… Tidak tahu “apa”..camkan itu… ———————————————— Dan tetap berteriak lantang akan kebenaran… Pasang Badan Ia pun melawan pada kebenaran lainnya… →
-
Ketika Tuhan ditawan…
Sembari barisan-barisan ayat dan makna yang berkumandang… Sembari pula terhunuskan pedang yang (disangka) keadilan.. Sembari sebuah kata-kata sakti yang terngiangkan.. Sembari sujud kekerasan hadir di dalam pemusnahan… ——————————————————————————— Dan pada akhirnya, kenerakaan pun menyata pada setiap peraihan.. Yang dikendalikan nafsu amarah keraksasaan dan kedangkalan… Maka pada suatu kehadirat Bhatara Hyang Guru… Mendapatkan titah yang nyata, →
