Jayalah nusantara..
Di bumi nusantara yg sekedar hadir yg juga memiliki makna bahwa nusantara menjadi yg besar di segala masa, yg juga dijiwai sang jiwa-jiwa rahmatan yg selalu menjaga keberadaanNya, sang Khalik pencipta semesta..Semesta yg selayaknya diberikan makna kebaikan rahmatan yg indah..Dimana mgkin saja harta berharga al mahdi dlam maujud kebahagiaan yg damai menjadi hadir pada ukkuwah spiritualitas tnpa sekat-sekat ” baju” yg universalitas..
“Baju” nusantara yg melibatkan saudara empat yg dijewantahkan oleh sang Kalijaga sebagai sunan(sesuhunan) semesta..Dimana kakang kawah adi ari-ari, lamas, getih yang diparipurnakan mnjadi nafs nafs islami, sprti nafs amarrah lawanmah sufiyah dan juga nafs mutmainah, sbagaimana IA berada dalam diri yg terlindungi (ktika ingat) pada diri yg rhudiah khamilah..Mereka yg merasa bahwa sang wali dan juga nur ilahi nabi rasul brada(paling tidak terasa) pada diri..Terseraplah itu sebagai cara diri untuk memaknai dan mencintai semesta tanpa terkecuali.. Tentunya mereka tau bahwa perbedaan adalah keniscayaan, karena itu semua semesta mendapatkan sesuai dgn rasa rahman rahiim ilahi itu sndiri, sbagai maujud whdtul wujud, cermin keilahian yg walau sedikit saja diserap, maka menghadirkan kebaikan mutmainah pada diri serta rasa as sufiyah melihat dunia..
Pada sejarah menyebutkan, nusantara adalah negari negeri yg sungguh bermakna ilahiah, dan bersyukurlah hadir dilahirkan di bumi ini, tentunya berkat Ilahi yg menerobos segala makna namaNya yg tak terbatas, tentulah sbuah kesujatian yg layak dijelajahi scra spirit dan religi..Semua yg hadir akan lebur menjadi sesuatu yg menakjubkan ktika diri telah usai pada ego masing2 yg hanya membawa nafs rendah sprti nafs amarrah sahja..Tentunya pensifatan Ilahi sbagai jalan ke depan, tak akan dapat memungkiri diri sebagai yg hanya sebagai abdiNya saja..
Sesuhunan dan para jiwa2 spiritualitas telah hadir dalam sanubari nusantara sbagai emas nya semesta, seperti juga perjalanan nafs2 ilahi menuju kesujatian Al haq yg menambah rahmat pada abdi seorang khamilah di sentausanya semesta..
Maka menujulah para sedulur Lamas ke arah utara yg berwarna hitam sbagai nafs lawanmah citta yg membawa sifati ya Al muaimin sang pemelihara semesta al muaimin..
Maka menujulah para sedulur yeh nyom ke arah timur berwarna putih sbagai nafs mutmainah buddhi yg menuju pada sang suci al qhudus ..
Maka menujulah para sedulur getih darah ke arah selatan yg berwarna merah sebagai nafs amarrah ego ahamkara pada sang khalik pencipta semesta..
Maka menujulah para sedulur ari2 ke arah barat yg berwarna kuning sebagai nafs as sufiyah pada sang Malik maha raja semesta..
Dan ditengah adalah sang ruh suksma yg hadir pada setiapNya dlm bahasa yg mgkin berbeda, sbagai secercah dzat yg membuat Ia hidup sbagai insaniah yg mengetahui sang khamil..Sang Khamil yg menjalanasi sifati nafs rhudiah khamilah sbagai penuntun, yg mewujudkan dirinya sbagai yg rahmatan..selalu berprilaku adil (ya-adl), memelihara semesta (ya-muaimin), sbagai ciptaan sang Khalik, mencintai menyayangi tanpa memandang sesiapa itu sbagai bagian ya rahmaan ya rahiim..
Sekiranya mampukah diri menjadi yg pembawa kebajikan, sbagai yg terlahir menceritakan kesempurnaan ajaran2 rahmatan?, dimana berkah sunyata surgawi akan terbawa dimana pun juga, terlampaui fhana baka akhirat..sbagai panji IA Sang mahdy..
Maka terjadilah..
Salam..