• Sekilas tentang Atman yang Lekat pada Kemoksaan…

    — Om sadasiwa, siwa narayanam, om namasiwaya.. Semoga “ini” hanya sembah kepadaMu oh hyang kuasa.. ….Atman…. Mendengar sederet kata atman, artinya adalah bahwa pemahaman tentang itu (atman) adalah menuju sebuah sraddha yang lekat pada 5 dasar keyakinan hindu. Hikayat atau hakikat tentang atman, pada dasarnya adalah sebuah cerita tentang kekekalan dari brahman (tuhan) sebagai sumber

  • Menderita!! Jangan dulu dah..

    Penggalan kata judul di atas mudah mudahan membuat alis anda terangkat. Judul itu bukan saat depresi dinyatakan, bukan pula sebuah kata motivasi, atau bahkan sebuah pencerahan, apalagi tentang keterikatan materi. Dan jika tidak yakin, boleh saja kata “bukan” diatas dihapus saja.Menderita, siapa sih yg mau memderita. Namun faktanya adalah kita mencari penderitaan itu sendiri. Lho

  • Edisi Terjajah Episode Ketiga (-_- i! …(m) LAWAN !!!

    Setelah memiliki penyadaran-penyadaran akan penjajahan, maka untuk beberapa kali perlu diingatkan bahwa bangsa Indonesia telah dijadikan kambing perah di wilayahnya sendiri. Yang dibiarkan mencari dedaunan dan dilepas,lalu nantinya dicari susunya dan disembelih. Bahkan tempe, bawang, atau pun beras dan kebutuhan pokok lainnya yang sejogjanya bisa dikendalikan dan diproduksi sendiri, kewalahan dan mengemis ke negara lain.

  • Agama Schizoprenia Sebagai Kewarasan Kepada-Nya

    Agama saat ini adalah sebuah pegangan hidup yang mengarah pada keyakinan, keyakinan yang memercayai ada suatu kekuatan besar, sesuatu kekuatan Agung yang mengatur kehidupan ini. Agama yang telah ada (atau akan ada-mungkin) memiliki sejarah panjang dan berliku. Sejarah yang memberikan sedikit pemahaman akan pola pikir, sebuah pandangan, atau bahkan kebudayaan itu sendiri, yang tidak akan

  • Pancasila tidak Memakan Dirinya sendiri

    Memperingati hari kesaktian pancasila, yang jatuh pada 1 oktober ini, maka terjadi sedikit keterbingungan akan makna-makna yang seakan-akan seperti perlu tersingkapkan kabut yang tebal. Benar jelas bahwa terjadi sebuah revolusi atas keterjadian yang menghilangkan nyawa-nyawa dari beberapa jenderal serta beribu-ribu nyawa lainnya. Yang menjadi lebih aneh adalah ada suatu kata Tuhan dan tidak BerTuhan yang

  • Sebuah catatan Debit Kredit dalam Kehidupan…(setitik tentang karma)

    Seperti sebuah siklus akuntansi. hahaha.yaps…sebuah perhitungan yang diketemukan sebelum jaman posmodern ini, bisa juga diberikan suatu catatan penting yang ada pada teori-teori kehidupan (baca:agama) yang sebenarnya masih cukup relevan untuk memandang lebih jauh ke depan serta konsep kekinian. Namun ada beberapa asumsi-asumsi yang patut diberikan sedikit keberpahaman masing-masing. Bahwa asumsi yang ada adalah bahwa keyakinan

  • Kembali Menuju “Aku”..sebuah perjalanan(kah)?

    Sangkan Paraning Dumadi Perjalanan menuju kata “Aku”. Terkadang bisa dianggap sebagai sesuatu yang abstrak,seabstrak jiwa yang melayang-layang mencari tempat akhirnya. Seperti sebuah pemahaman atau ilmu “Sangkan Paraning Dumadi”. Bagaimana mengenal diri,bagaimana mengenal “Aku” dan kembali menuju pulang. Ataukah menemukan jalan itu dulu, lalu berjalan menuju rumahNya. Hanya sebuah filosofi saja, namun seperti melihat pemahaman psikologi barat dari

  • Edisi Terjajah Episode Kedua (-_-!! (m)..LAwann!!!

    LAWAN !!!!!! Setelah menapaki konteks edisi terjajah pertama, maka hendaknyalah bahwa kita memahami bagaimana ketidaktahuan kita akan keterjajahan bangsa itu sendiri. Seperti telah diketahui dalam dunia ide, ide yang ideal sebagai suatu karakteristik dan identitas dari Bangsa Indonesia (nusantara) itu sendiri, maka sampailah kita ke hadapan kontradiksi yang jelas terpampang pada suatu ideologi yang terpampang

  • ..Kafir, Nastika, Carwaka-Hedonism, Atheism, Agnotism-Kapitalsim,Sosialism,Nusantaraism..

    Mengenal suatu tinjauan akan makna, pemahaman serta keberadaan dari berbagai kata-kata yang menuju pada keekslusfian, dan bahkan suatu kebebrokan atas yang bernama mentalitas, prilaku radikal serta filsafati liar dan  hanya memandang kedogmatisan, kegalauan rahysa, kedunguan, serta keberhalaan dunia. Maka dalam paham itu bisa diambil suatu benang merah tersendiri yang membuka sedikit suksmaning ati untuk mengubah dan

  • Mahrifat, Wahdatul Wujud, dan Kamoksan

    Mendengar istilah Mahrifat, mungkin dikatakan suatu yang asing, namun pada dasarnya adalah sesuatu yang menarik jika didekatkan pada sebuah agama monotheism (islam) sebagai pemilik kata tersebut. Sebuah konsep unik pula tentang arti Manunggaling Kawulo Gusti sebagai sebuah kalimat yang berasal dari istilah “kejawen”. Sebuah kemanunggalan dengan “Gusti”. Tentunya dalam arti unik dan secara privasi dalam

  • Manusia akan kemana?setelah “Kematian”..(wraspatti tattwa)..

    Dunia adalah sementara, semua tau itu. Dan sebagai seseorang yang memiliki suatu kata “yakin” dalam hati, maka Ia akan memberikan kehidupan itu sesuatu warna tersendiri dalam apa-apa yang Ia kerjakan dan laksanakan. Keyakinan itu menjadi sesuatu yang patut dilaksanakan atau diajarkan dalam hidup ini. Lalu tentu saja dalam berbagai yang Ia jalani memiliki kadar tersendiri

  • Dewa yang memanusiakan Dirinya (konsep Astabrata)

    Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana. Kisah-kisah mereka pun memberikan inspirasi bagi bagaimana manusia

  • Neti-neti..bahwa Definisi-Nya tidak dapat dibingkai

    Tuhan…Tuhan yang memiliki semesta serta merupakan poros perputaran Utpetti, Sthiti dan Pralina adalah yang segalanya.Artinya adalah Ia saking besar serta maha luasnya, tidak dapat terbingkai oleh satu definisi mutlak akan diriNya. Dan bahwa Ia yang penguasa, tidak dapat dibingkai oleh sederet kata-kata yang pas. Neti-Neti, bahwa Brahman, Sang Hyang Widhi wasa dikatakan bukan ini bukan

  • Orang Beragama adalah orang Gila (Freud)

    Memang benarkah seperti itu? atau apakah berbeda dengan apa-apa yang terjadi di kenyataan? Yaps benarlah bahwa memang orang beragama dikatakan sebagai orang yang neurosis seperti yang dikatakan oleh sigmund freud ahli psikologis penemu psikoanalais. Ada beberapa dasar mengapa orang beragama dikatakan sebagai seorang neurosis : 1. Bahwa orang beragama dikatakan memiliki sifat kekanakan yang berhubungan

  • Pasang Badan untuk Kebenaran..

    Berteriak lantang, bahwa… Aku membawa kebenaran… Berteriak sorak-sorai membekap jemari.. Menerawang tinggi akan bejatnya sang lawan.. ———————————————- Berteriak suara-suara berang… Akulah yang mengebiri mereka… Mereka yang tersesat pada pikiran mereka… Mereka yang tidak tahu akan apa… Tidak tahu “apa”..camkan itu… ———————————————— Dan tetap berteriak lantang akan kebenaran… Pasang Badan Ia pun melawan pada kebenaran lainnya…