Memperingati hari kesaktian pancasila, yang jatuh pada 1 oktober ini, maka terjadi sedikit keterbingungan akan makna-makna yang seakan-akan seperti perlu tersingkapkan kabut yang tebal. Benar jelas bahwa terjadi sebuah revolusi atas keterjadian yang menghilangkan nyawa-nyawa dari beberapa jenderal serta beribu-ribu nyawa lainnya. Yang menjadi lebih aneh adalah ada suatu kata Tuhan dan tidak BerTuhan yang akhrinya mereka mati dengan kejam dan sia-sia bagi mereka dan menguntungkan bagi yang lainnya..
Jika benar karena kata tidak berTuhan, tentunya pengertian hati yang BerTuhan itu sama sekali tidak ada. Penyiksaan, penganiayaan dan pelan-pelan menuju kematian adalah bukan suatu yg dinamakan BerTuhan. Atheis atau yg dikenal tidak percaya Tuhan, apakah sama dengan sesuatu yg disebut komunisme. Komunis yang secara mudah disebutkan oleh Karl Marx adalah semata-mata gerakan untuk menyeimbangkan kaum proletar dan kaum kapital. Adalah suatu perbudakan jika tidak ada suatu pembelaan atas kaum-kaum pekerja dari ketidakmanusiawian pemilik tanah, modal. Dan itu jauh dari ketidakberTuhanan, bahkan tidak ada hubungannya sama sekali. Lalu mereka membunuh untuk siapa??Berpikir seperti apa saat itu di “atas ” sana. Ini tuhan kubawakan kepala yang tidak mempercayaimu…absurd…
Berhubungan dengan kata-kata Nasakom, yang juga disabdakan oleh proklamator Soekarno, adalah berhubungan sangat erat dengan ideologi pancasila. Nasionalis, Agamis, Komunis..bagaimana bisa itu bersatu, dmana agamis dan komunis bersebrangan??Masalah utamanya adalah tujuAn…Agamis adalah keberagamaan yang beragam yang TIDAK bertujuan berseberangan dgN yang lain. Tapi sebagai pembentuk moral,etika, dan terutama budi pekerti yang luhur, Lalu Nasionalis apakah bertujuan berperang dengan Agama dan Komunis??tidak jelas, tapi melindungi ancaman dri luar serta memperkuat rasa menjadi seorang indonesia.Tanpa itu maka devide at impera yang sampai sekarang masih dilaksanakn penjajah, akan tidak terlaksana. Lalu komunis itu apa tujuannya? Karena tidak mendarah dgingnya Ia, maka sekarang materi serta uang dan hendonistis, konsumtif merajalela. Diperbudak oleh kapitalisme, liberal, dan kita dininabobokan dengan banyaknya kenikmatan yang semu.Keinginan tiada batas, dengan kebutuhan yg kita tidak tahu apa itu??Candu itu adalah muka topeng dari duniawi yg jauh dari sikap keTuhanan yg sederhana dan bersahAja. Dan kita menikmatinya..
Lalu jika dengan pancasila, maka Nasionalis adalah bagian dari sila ketiga, trmasuk demokrasi sila kempat. Kemudian Agamis adla bagian sila ke pertama dan masuk ke budi pekerti sila kedua. Dan komunis dari utopianya adalah tujuan akhir sebuah kesederhanaan dan kebersahajaan dari kaum nusantara pemilik negeri indonesi ini. Jadi dengan berbagai gambaran itu, maka dapat disimpulkan pancasila itu tidak akan memakan dirinya sendiri yang berasal dari nasakom tersebut itu. Adalah kekeliruan besar untuk memperingati revolusi dengan menertawakan pancasila yang sungguh dikhianati..
Salam
revolusi belum usai..
Gwar okt 2013