Tri sadhaka(wedha) dalam Korelasi dengan Catur Wa(r)hana..

Sebuah konsep ini yg dileburkan oleh batin yang pinihin suhci maka, Tri sadhaka terdiri dari pinihandita saiwa sidhanta yg menyomyakan swah sajian menuju alam hyang utama shiwa lokya kamoksan ning suhci.. Pinihanditya yg menyomyakan bhuwah ke swah adalah pinihandita buddha buddhi saktya sahadaning sahadja.. Pinihandita bhujangga waisnawa bahruna IKa adalah pinihandita yang menyomyakan bhur ke … Lanjutkan membaca Tri sadhaka(wedha) dalam Korelasi dengan Catur Wa(r)hana..

Sebuah Kebersahajaan Hidup, Sekelumit Kemerdekaan sila ke-5..

Setelah dalam kurun waktu terjajah, kurun situasi yang tidak mengerti telah dijajah, dan apakah suatu "kesadaran" memerdekakan diri ada? atau bahkan memiliki kesiapan memerdekakan alam sekitarnya minimal, karena bukan pemerintah yang mengurusi kita sampai saat ini. Pemerintah sibuk memberikan dirinya makan, yang padahal sudah kenyang, yang padahal sudah memiliki kendaraan mewah yang tak hanya satu. … Lanjutkan membaca Sebuah Kebersahajaan Hidup, Sekelumit Kemerdekaan sila ke-5..

Sebuah Wajah dari Upacara(ritualitas) di Bali (hindu)…

Agama sebagai wajah dari perjalanan hidup manusia, tidak akan lepas dari upacara atau ritual. Dalam hal ini, identitas dari pemeluknya akan tergambar dengan sangat jelas di wilayah ritual tersebut.  Upacara merupakan pula bentuk akhir dari segala pemahaman filsafati adi luhung tentang keMahaKuasaanNya, sebagai bentuk ucapan terima kasih, sebagai persembahan, sekaligus sebagai permohonan keselamatan dan sebagainya. … Lanjutkan membaca Sebuah Wajah dari Upacara(ritualitas) di Bali (hindu)…

Agama Schizoprenia Sebagai Kewarasan Kepada-Nya

Agama saat ini adalah sebuah pegangan hidup yang mengarah pada keyakinan, keyakinan yang memercayai ada suatu kekuatan besar, sesuatu kekuatan Agung yang mengatur kehidupan ini. Agama yang telah ada (atau akan ada-mungkin) memiliki sejarah panjang dan berliku. Sejarah yang memberikan sedikit pemahaman akan pola pikir, sebuah pandangan, atau bahkan kebudayaan itu sendiri, yang tidak akan … Lanjutkan membaca Agama Schizoprenia Sebagai Kewarasan Kepada-Nya

..Kafir, Nastika, Carwaka-Hedonism, Atheism, Agnotism-Kapitalsim,Sosialism,Nusantaraism..

Mengenal suatu tinjauan akan makna, pemahaman serta keberadaan dari berbagai kata-kata yang menuju pada keekslusfian, dan bahkan suatu kebebrokan atas yang bernama mentalitas, prilaku radikal serta filsafati liar dan  hanya memandang kedogmatisan, kegalauan rahysa, kedunguan, serta keberhalaan dunia. Maka dalam paham itu bisa diambil suatu benang merah tersendiri yang membuka sedikit suksmaning ati untuk mengubah dan … Lanjutkan membaca ..Kafir, Nastika, Carwaka-Hedonism, Atheism, Agnotism-Kapitalsim,Sosialism,Nusantaraism..

Sekilas Risalah Makna Ekonomi (Artha) dalam Sarasamuscaya..

Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri. Yang pasti sebuah kemahardikaan sepertinya tiada dirasakan bagi mereka tentunya.Sebuah kebebasan yang nyata … Lanjutkan membaca Sekilas Risalah Makna Ekonomi (Artha) dalam Sarasamuscaya..

Dewa yang memanusiakan Dirinya (konsep Astabrata)

Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana. Kisah-kisah mereka pun memberikan inspirasi bagi bagaimana manusia … Lanjutkan membaca Dewa yang memanusiakan Dirinya (konsep Astabrata)

Orang Beragama adalah orang Gila (Freud)

Memang benarkah seperti itu? atau apakah berbeda dengan apa-apa yang terjadi di kenyataan? Yaps benarlah bahwa memang orang beragama dikatakan sebagai orang yang neurosis seperti yang dikatakan oleh sigmund freud ahli psikologis penemu psikoanalais. Ada beberapa dasar mengapa orang beragama dikatakan sebagai seorang neurosis : 1. Bahwa orang beragama dikatakan memiliki sifat kekanakan yang berhubungan … Lanjutkan membaca Orang Beragama adalah orang Gila (Freud)

Perwujudan dan Sujud pada Suatu Kekuatan Agung Akhir Jaman “Kalvatar”..

Seperti yang telah kita tahu, bahwa sekarang hari ini esok dan kemarin kita telah menapaki sebuah jaman yang memang sangat berat dan sangat melelahkan, bagi mereka yang benar-benar menjalaninya secara berbudi dharma. Yaitu sebuah jaman kaliyuga. Jaman di mana memang kejahatan (adharma) memiliki lebih banyak pengikut dari pada mereka yang melakukan dan membela dharma itu … Lanjutkan membaca Perwujudan dan Sujud pada Suatu Kekuatan Agung Akhir Jaman “Kalvatar”..

Hubungan Fungsional Atas Pensifatan Tuhan pada Tri murti (Hindu) dengan Asma ul Husna (islam)

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Apa yang kita hadapi pada jaman sekarang. Tidaklah bisa dipungkiri bahwa dunia memang sudah terasa sesak dengan berbagai kekerasan serta pembunuhan, caci maki dan fitnahan, serta pola pikir yang cenderung pesimis dan memiliki nilai negatif atas apa-apa yang menjadi pedoman keyakinan itu sendiri. Padahal bahwa suatu keyakinan itu, … Lanjutkan membaca Hubungan Fungsional Atas Pensifatan Tuhan pada Tri murti (Hindu) dengan Asma ul Husna (islam)